Laki laki itu berdiri disebuah panggung sederhana,pada sore yang cerah hari Sabtu itu.Sambil mengarahkan telunjuk tangannya kearah tanah yang terhampar…
Baca lebih lajut »Kumpulan Cerpen
Setiap hari Minggu dan hari libur lainnya, ratusan bahkan ribuan orang dari berbagai wilayah, ramai mengunjungi sebuah perbukitan indah yang…
Baca lebih lajut »Dengan suara agak emosi, ayahku berkata pada ibuku dan kepada siapa saja yang sedang duduk bersama dengannya di berugaq di…
Baca lebih lajut »Hari ini usia ku baru dua tahun, dua bulan. Dibanding dengan anak orang lain, saya baru bisa berjalan ketika usia…
Baca lebih lajut »Pondok Pesantren itu telah berdiri lebih tiga puluh tahun. Walau letaknya agak di pedalaman, di pinggiran jalan desa yang sempit,…
Baca lebih lajut »Walau umurnya memasuki usia senja, lelaki itu masih tak mengerti cinta. Kata cinta hampir tak pernah keluar dari mulutnya. Bahkan…
Baca lebih lajut »Tahun ini kemarau lebih panjang, dibanding beberapa tahun sebelumnya. Dedaunan mulai meranggas, tak tahan sengatan matahari, bahkan daun yang berjajar…
Baca lebih lajut »Teng, teng, teng, teng. Tak ada suara manusia. Mungkin suara panci kosong yang dipukul benda keras. Teng teng,teng. Dua sosok…
Baca lebih lajut »Walaupun namanya pak Jangkrik, tapi ini orang bukan sembarang orang. Namanya sering disebut dalam deretan politisi papan atas di negeri…
Baca lebih lajut »Saya yang punya Senggigi. Orang-orang sekarang hanyalah numpang untuk sementara. Ketika saya muda dulu, saya selalu mandi di pantai ini.…
Baca lebih lajut »